Naufal Alwan Adilah!!!
English French German Spain Italian Dutch Russian Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Rabu, 31 Oktober 2012

0 Peristiwa-Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan

Share
Pada tahun 2004, negara Indonesia mengadakan pemilu yang diikuti oleh 24 partai politik. Perhatikan gambar di atas! Pemilu di Indonesia dimulai pada tahun 1955 yang diikuti puluhan partai, organisasi masa, dan perorangan. Masih ingatkah kalian bahwa setiap kali akan diselenggarakan Pemilihan Umum diadakan kampanye dari masing- masing partai politik peserta pemilu? Dalam kampanye tersebut dipaparkan masing- masing program partainya. Hal ini merupakan pendidikan politik bagi rakyat. Akan tetapi dalam kampanye seringkali ada kejadian-kejadian yang tidak diinginkan karena adanya pelanggaran dari aturan yang dibuat bersama. Rakyat sering menjadi korban dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab ketika adanya arak- arakan kampanye. Walaupun seringkali memakan korban dari kampanye yang merupakan rentetan dari pemilu, namun Pemilihan Umum tetap diadakan sebab merupakan syarat sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi. Indonesia sebagai negara demokrasi mulai melaksanakan Pemilihan Umum pada tahun 1955. Pemilu I tahun 1955 yang didambakan rakyat dapat meperbaiki keadaan ternyata hasilnya tidak memenuhi harapan rakyat. Krisis politik yang berkepanjangan akhirnya Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit pada tanggal 5 Juli 1959. Sejak itulah kehidupan bangsa Indonesia di bawah kekuasaan Demokrasi Terpimpin. Peristiwa-peristiwa politik dan ekonomi Indonesia pasca Pengakuan Kedaulatan tersebut akan kita pelajari dalam bab ini.
A Proses Kembali ke Negara Kesatuan RI (NKRI)
Seperti telah kalian pelajari pada bab II bahwa dengan melalui perjuangan bersenjata dan diplomasi akhirnya bangsa Indonesia memperoleh pengakuan kedaulatan dari Belanda. Penandatanganan pengakuan kedaulatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 1949. Dengan diakuinya kedaulatan Indonesia ini maka bentuk negara Indonesia adalah menjadi negara serikat dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS). Sedangkan Undang – Undang Dasar atau Konstitusi yang digunakan adalah Undang- Undang Dasar RIS. Tentunya kalian masih ingat bahwa salah satu hasil Konferensi Meja Bundar adalah bahwa Indonesia menjadi Negara Republik Indonesia Serikat (RIS). Selanjutnya setelah KMB kemudian dilaksanakan pengakuan kedaulatan dari Belanda kepada RIS pada tanggal 27 Desember 1949. Berdasarkan UUD RIS bentuk negara kita adalah federal, yang terdiri dari tujuh negara bagian dan sembilan daerah otonom. Adapun tujuh negara bagian RIS tersebut adalah :
(1) Sumatera Timur,
(2) Sumatera Selatan,
(3) Pasundan,
(4) Jawa Timur,
(5) Madura,
(6) Negara Indonesia Timur, dan
(7) Republik Indonesia (RI).
Sedangkan kesembilan daerah otonom itu adalah:
(1) Riau,                     (6) Banjar,
(2) Bangka,                 (7) Kalimantan Tenggara,
(3) Belitung,                (8) Kalimantan Timur, dan
(4) Kalimantan Barat,   (9) Jawa Tengah.
(5) Dayak Besar,
Negara-negara bagian di atas serta daerah- daerah otonom merupakan negara boneka ( tidak dapat bergerak sendiri) adalah ciptaan Belanda. Negara- negara boneka ini dimaksudkan akan dikendalikan Belanda yang bertujuan untuk mengalahkan RI yang juga ikut di dalamnya. Bentuk negara federalis bukanlah bentuk negara yang dicita- citakan oleh bangsa Indonesia sebab tidak sesuai dengan cita- cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu setelah RIS berusia kira- kira enam bulan, suara- suara yang menghendaki agar kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin menguat. Sebab jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 menghendaki adanya persatuan seluruh bangsa Indonesia. Hal inilah yang menjadi alasan bangsa Indonesia untuk kembali ke bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedudukan golongan mereka yang setuju dengan bentuk negara Serikat (golongan federalis) semakin terlihat kejahatannya ketika Sultan Hamid dari Kalimantan Barat yang menjabat sebagai Menteri Negara bersekongkol dengan Westerling. Raymond Westerling melakukan aksi pembantaian terhadap ribuan rakyat di Sulawesi Selatan yang tidak berdosa dengan menggunakan APRAnya.
Petualangan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di Bandung pada bulan Januari 1950 menjadikan rakyat semakin tidak puas terhadap kondisi pemerintahan RIS. Oleh karena itu rakyat Bandung menuntut dibubarkannya pemerintahan negara Pasundan untuk menggabungkan diri dengan RI. Pada bulan Februari 1950 pemerintah RIS mengeluarkan undang-undang darurat yang isinya pemerintah Pasundan menyerahkan kekuasaannya pada Komisaris Negara (RIS), Sewaka. Gerakan yang dilakukan di Pasundan ini kemudian diikuti oleh Sumatera Selatan dan negara-negara bagian lain. Negara-negara bagian lain yang menyusul itu cenderung untuk bergabung dengan RI. Pada akhir Maret 1950 tinggal empat negara bagian saja dalam RIS, yakni Kalimantan Barat, Sumatera Timur, Negara Indonesia Timur, dan RI setelah diperluas. Selanjutnya pada tanggal 21 April 1950 Presiden Sukawati dari NIT mengumumkan bahwa NIT bersedia bergabung dengan RI menjadi negara kesatuan. Melihat dukungan untuk kembali ke NKRI semakin luas, maka diselenggarakanlah pertemuan antara Moh. Hatta dari RIS, Sukawati dari Negara Indonesia Timur dan Mansur dari Negara Sumatera Timur. Akhirnya pada tanggal 19 Mei 1950 diadakanlah konferensi antara wakil-wakil RIS yang juga mewakili NIT dan Sumatera Timur dengan RI di Jakarta. Dalam konferensi ini dicapai kesepakatan untuk kembali ke Negara Kesatuan RI. Kesepakatan ini sering disebut dengan Piagam
Persetujuan, yang isinya sebagai berikut:
1). Kesediaan bersama untuk membentuk negara kesatuan sebagai penjelmaan dari negara RIS yang berdasarkan Proklamasi 17 Agustus 1945.
2). Penyempurnaan Konstitusi RIS, dengan memasukkan bagian-bagian penting dari UUD RI tahun 1945.
Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan kembali ke NKRI maka proses kembali ke NKRI tersebut dilakukan dengan cara mengubah Undang-Undang Dasar RIS menjadi Undang- Undang Dasar Sementara RI. Undang Dasar Sementara RI ini disahkan pada tanggal 15 Agustus 1950 dan mulai berlaku tanggal 17 Agustus 1950. Dengan demikian sejak saat itulah Negara Kesatuan RI menggunakan UUD Sementara (1950) dan demokrasi yang diterapkan adalah Demokrasi Liberal dengan sistem Kabinet Parlementer. Jadi berbeda dengan UUD 1945 yang menggunakan Sistem Kabinet Presidensiil.
B. Pemilihan Umum I Tahun 1955 di Tingkat Pusat dan Daerah
Semenjak Indonesia menggunakan sistem Kabinet Parlementer keadaan politik tidak stabil. Partai-partai politik tidak bekerja untuk kepentingan rakyat akan tetapi hanya untuk kepentingan golongannya saja. Wakil-wakil rakyat yang duduk di Parlemen merupakan wakil-wakil partai yang saling bertentangan. Keadaan yang demikian rakyat menginginkan segera dilaksanakan pemilihan umum. Dengan pemilihan umum diharapkan dapat terbentuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sehingga dapat memperjuangkan aspirasi rakyat sehingga terbentuk pemerintahan yang stabil. Pemilihan Umum merupakan program pemerintah dari setiap kabinet, misalnya kabinet Alisastroamijoyo I bahkan telah menetapkan tanggal pelaksanaan pemilu. Akan tetapi Kabinet Ali I tersebut sudah jatuh sebelum melaksanakan Pemilihan Umum. Akhirnya pesta demokrasi rakyat tersebut baru dapat dilaksanakan pada masa pemerintahan Kabinet Burhanuddin Harahap. Pelaksanaan Pemilihan Umum sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Panitia Pemilihan Umum Pusat dilaksanakan dalam dua gelombang, yakni :
1. gelombang I, tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota- anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan
2. gelombang II, tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota- anggota Konstituante (Badan Pembuat Undang- Undang Dasar).
Suatu pesta demokrasi nasional pertama kali yang diadakan sejak Indonesia merdeka itu dilakukan oleh lebih dari 39 juta rakyat Indonesia. Mereka mendatangi tempat-tempat pemungutan suara guna menyalurkan haknya sebagai pemilih. Dalam pelaksanakannya, Indonesia dibagi dalam 16 daerah pemilihan yang meliputi 208 kabupaten, 2.139 kecamatan, dan 43.429 desa. Dalam Pemilihan Umum tersebut diikuti oleh banyak partai politik, organisasi, dan perorangan pun juga ikut, sehingga DPR terbagi dalam banyak fraksi di antaranya keluar sebagai empat besar adalah : (1) Fraksi Masyumi (60 anggota); (2) Fraksi PNI (58 anggota); (3) Fraksi NU (47 anggota); (4) Fraksi PKI (32 anggota). Seluruh anggota DPR hasil Pemilu I tersebut berjumlah 272 anggota, yaitu dengan perhitungan bahwa seorang anggota DPR mewakili 300.000 orang penduduk. Sedangkan anggota Konstituante berjumlah 542 orang. Pada tanggal 25 Maret 1956 DPR hasil pemilihan umum dilatik. Sedangkan anggota konstituante dilantik pada tanggal 10 November 1956. Pemilihan Umum I tahun 1955 berjalan secara demokratis, aman, dan tertib sehingga merupakan suatu prestasi yang luar biasa di mana rakyat telah dapat menyalurkan haknya tanpa adanya paksaan dan ancaman. Walaupun Pemilu berjalan sukses akan tetapi hasil dari Pemilu tersebut belum dapat memenuhi harapan rakyat karena masing- masing partai masih mengutamakan kepentingan partainya daripada untuk kepentingan rakyat. Oleh karena itu pada waktu itu masih mengalami krisis politik dan berakibat lahirnya Demokrasi Terpimpin.
C. Dekrit Presiden Tanggal 5 Juli 1959 dan Pengaruh yang Ditimbulkannya
Pada Pemilu I tahun 1955 rakyat selain memilih anggota DPR juga memilih anggota badan Konstituante. Badan ini bertugas menyusun Undang-Undang Dasar sebab ketika Indonesia kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak tanggal 17 Agustus 1945 menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara (1950). Sejak itu pula di negara kita diterapkan Demokrasi Liberal dengan sistem Kabinet Parlementer. Pertentangan antarpartai politik seringkali terjadi. Situasi politik dalam negeri tidak stabil dan di daerah-daerah mengalami kegoncangan karena berdirinya berbagai dewan, seperti Dewan Manguni di Sulawesi Utara, Dewan Gajah di Sumatera Utara, Dewan Banteng di Sumatera Tengah, Dewan Garuda di Sumatera Selatan, Dewan Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan yang kemudian menjadi gerakan yang ingin memisahkan diri.
Karena keadaan politik yang tidak stabil maka Presiden Soekarno pada tanggal 21 Februari 1957 mengemukakan konsepnya yang terkenal dengan “Konsepsi Presiden” yang isinya antara lain sebagai berikut.
1. Sistem Demokrasi Liberal akan diganti dengan Demokrasi Terpimpin.
2. Akan dibentuk “Kabinet Gotong Royong”, yang menteri-menterinya terdiri atas orang-orang dari empat partai besar ( PNI, Masyumi, NU, dan PKI).
3. Pembentukan Dewan Nasional yang terdiri atas golongan-golongan fungsional dalam masyarakat. Dewan ini bertugas memberi nasihat kepada kabinet baik diminta maupun tidak.
Partai-partai Masyumi, NU, PSII, Katholik, dan PRI menolak konsepsi ini dan berpenadapat bahwa merubah susunan ketatanegaraan secara radikal harus diserahkan kepada konstituante. Karena keadaan politik semakin hangat maka Presiden Soekarno mengumumkan Keadaan Darurat Perang bagi seluruh wilayah Indonesia. Gerakan-gerakan di daerah kemudian memuncak dengan pemberontakan PRRI dan Permesta. Setelah keadaan aman maka Konstituante mulai bersidang untuk menyusun Undang-Undang Dasar. Sidang Konstituante ini berlangsung sampai beberapa kali yang memakan waktu kurang lebih tiga tahun, yakni sejak sidang pertama di Bandung tanggal 10 November 1956 sampai akhir tahun 1958. Akan tetapi sidang tersebut tidak membuahkan hasil yakni untuk merumuskan Undang-Undang Dasar dan hanya merupakan perdebatan sengit.
Perdebatan-perdebatan itu semakin memuncak ketika akan menetapkan dasar negara. Persoalan yang menjadi penyebabnya adalah adanya dua kelompok yakni kelompok partai-partai Islam yang menghendaki dasar negara Islam dan kelompok partai-partai non-Islam yang menghendaki dasar negara Pancasila. Kelompok pendukung Pancasila mempunyai suara lebih besar daripada golongan Islam akan tetapi belum mencapai mayoritas 2/3 suara untuk mengesahkan suatu keputusan tentang Dasar Negara (pasal 137 UUD S 1950). Pada tanggal 22 April 1959 di hadapan Konstituante, Presiden Soekarno berpidato yang isinya menganjurkan untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945. Pihak yang pro dan militer mendesak kepada Presiden Soekarno untuk segera mengundangkan kembali Undang-Undang Dasar 1945 melalui dekrit. Akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Sukarno menyampaikan dekrit kepada seluruh rakyat Indonesia. Adapun isi Dekrit Presiden tersebut adalah:
1) pembubaran Konstituante,
2) berlakunya kembali UUD 1945, dan tidak berlakunya lagi UUD S 1950, serta
3) pemakluman bahwa pembentukan MPRS dan DPAS akan dilakukan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 maka negara kita memiliki kekuatan hukum untuk menyelamatkan negara dan bangsa Indonesia dari ancaman perpecahan. Sebagai tindak lanjut dari Dekrit Presiden 5 Juli 1959 maka dibentuklah beberapa lembaga negara yakni: Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS), Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) maupun Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR – GR). Dalam pidato Presiden Soekarno berpidato pada tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Pidato yang terkenal dengan sebutan “Manifesto Politik Republik Indonesia” (MANIPOL) ini oleh DPAS dan MPRS dijadikan sebagai Garisgaris Besar Haluan Negara (GBHN). Menurut Presiden Soekarno bahwa inti dari Manipol ini adalah Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia. Kelima inti manipol ini sering disingkat USDEK.
Dengan demikian sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan bernegara ini baik di bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya. Dalam bidang politik, semua lembaga negara harus berintikan Nasakom yakni ada unsur Nasionalis, Agama, dan Komunis. Dalam bidang ekonomi pemerintah menerapkan ekonomi terpimpin, yakni kegiatan ekonomi terutama dalam bidang impor hanya dikuasai orang- orang yang mempunyai hubungan dekat dengan pemerintah. Sedangkan dalam bidang sosial budaya, pemerintah melarang budaya-budaya yang berbau Barat dan dianggap sebagai bentuk penjajahan baru atau Neo Kolonialis dan imperalisme (Nekolim) sebab dalam hal ini pemerintah lebih condong ke Blok Timur.
D Dampak Persoalan Hubungan Pusat Daerah terhadap Kehidupan Politik Nasional dan Daerah Sampai Awal Tahun 1960-an
Semenjak diakuinya kedaulatan RI tanggal 27 Desember 1949 sampai tahun 1960 Indonesia mengalami berbagai situasi sebagai dampak dari keadaan politik nasional. Beberapa hal yang menjadi persoalan di antaranya adalah hubungan pusatdaerah, persaingan ideologi, dan pergolakan sosial politik.
1. Hubungan Pusat-Daerah
Setelah memperoleh pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949 bangsa Indonesia telah berhasil melaksanakan agenda besar yakni Pemilihan Umum I tahun 1955. Pemilu I yang merupakan pengalaman awal tersebut telah terlaksana dengan lancar dan aman sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hanya saja hasil dari Pemilu I tersebut belum dapat merubah nasib bangsa Indonesia ke arah yang lebih sejahtera karena parta- partai politik hanya memikirkan kepentingan partainya. Terbentuknya Kabinet Ali Sastroamijoyo II pada tanggal 24 Maret tahun 1956 berdasarkan perimbangan partai- partai dalam Parlemen tidak berumur panjang karena mendapat oposisi dari daerah- daerah di luar Jawa dengan alasan bahwa pemerintah mengabaikan pembangunan daerah. Oposisi dari daerah terhadap pemerintah pusat ini didukung oleh para panglima daerah kemudian dilanjutkan dengan gerakan- gerakan yang berusaha memisahkan diri (separatis) dari pemerintah pusat sehingga hubungan antara pusat dengan daerah kurang harmonis. Pada akhir tahun 1956 beberapa panglima militer di berbagai daerah membentuk dewan-dewan yang ingin memisahkan diri dari pemerintah pusat, yakni sebagai berikut.
(1) Pada tanggal 20 November 1956 di Padang, Sumatera Barat berdiri Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Achmad Husein.
(2) Di Medan, Sumatera Utara berdiri Dewan Gajah yang dipimpin oleh Kolonel Simbolon.
(3) Di Sumatera Selatan berdiri Dewan Garuda yang dipimpin oleh Kolonel Barlian.
(4) Di Manado, Sulawesi Utara berdiri Dewan Manguni yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual.
Terbentuknya beberapa dewan di atas merupakan oposisi dari daerah yang guna melakukan protes terhadap kebijakan pemerintah pusat. Pangkal permasalahan dari pertentangan antara Pemerintah Pusat dan beberapa Daerah ini adalah masalah otonomi serta perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah. Hal ini menjadikan hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Daerah kurang harmonis. Dalam menghadapi gerakan yang dilakukan beberapa dewan di atas, pemerintah mengambil beberapa langkah untuk menyelesaikan masalah antara Pemerintah Pusat dengan daerah-daerah dengan cara musyawarah. Akan tetapi, usaha- usaha musyawarah yang dilakukan pemerintah tidak dapat menyelesaikan permasalahan bahkan muncul pemberontakan terbuka pada bulan Februari 1958, yang dikenal sebagai Pemberontakan PRRI-Permesta. Jadi hubungan pemerintah pusat dan daerah yang kurang harmonis mengakibatkan munculnya pemberontakan di daerah-daerah sehingga mengganggu stabilitas politik.
2. Persaingan Golongan Agama dan Nasionalis
Persaingan antara kelompok Islam dan kelompok nasionalis/sosialis/non Islam mulai terasa sejak tahun 1950. Partai- partai politik terpecah- pecah dalam berbagai ideologi yang sukar dipertemukan dan hanya mementingkan golongannya sendiri. Pada saat itu kabinet yang berkuasa silih berganti. Dalam waktu singkat saja dari tahun 1950-1955 terdapat 4 buah kabinet yang memerintah, sehingga rata-rata tiap tahun berganti kabinet. Kabinet- kabinet tersebut secara berturut-turut sebagai berikut.
a. Kabinet Natsir (6 September 1950-20 Maret 1951)
Kabinet ini dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Natsir dari Masyumi. Pada tanggal 20 Maret 1951 Kabinet Natsir bubar sehingga mandatnya diserahkan kepada Presiden Soekarno pada tanggal 21 Maret 1951. Adapun penyebab bubarnya kabinet ini antara lain kegagalan perundingan soal Irian Barat dengan Belanda. Selain itu juga pembentukan DPRD dianggap menguntungkan Masyumi sehingga menimbulkan mosi tidak percaya dari Parlemen.
b. Kabinet Sukiman (tanggal 26 April 1951- Februari 1952)
Kabinet ini mulai resmi dipimpin oleh Dr. Sukiman Wirjosandjojo (Masyumi) dan Suwirjo (PNI). Dalam melaksanakan politik luar negerinya, Kabinet Sukiman dituduh terlalu condong kepada Amerika Serikat, yakni dengan ditandatanganinya persetujuan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act (MSA). Terhadap masalah ini Masyumi dan PNI mengajukan mosi tidak percaya dan jatuhlah Kabinet Sukiman. Selanjutnya Kabinet Sukiman menyerahkan mandatnya kepada Presiden Sukarno pada bulan Februari 1952.
c. Kabinet Wilopo (April 1952-2 Juni 1953)
Kabinet ini dipimpin oleh Mr. Wilopo dari PNI. Kabinet Wilopo berusaha melaksanakan programnya sebaik-baiknya. Akan tetapi banyak masalah yang dihadapi antara lain timbulnya gerakan separatisme, yakni gerakan yang ingin memisahkan diri dari pemerintah pusat. Misalnya di Sumatera dan Sulawesi timbul rasa tidak puas terhadap pemerintah pusat dengan alasan karena kekecewaan akibat ketidakseimbangan alokasi keuangan yang diberikan pusat ke daerah. Selain itu juga adanya tuntutan diperluasnya hak otonomi daerah. Kekacauan politik diperparah dengan adanya Peristiwa Tanjung Morawa di Sumatera Timur pada tanggal 16 Maret 1953. Dalam peristiwa ini polisi mengusir para penggarap tanah milik perkebunan. Penduduk yang dihasut oleh kaum komunis menolak pergi dan melawan aparat negara. Akhirnya terjadilah bentrokan antara penduduk dengan polisi. Peristiwa ini memunculkan mosi tidak percaya yang kemudian kabinet Wilopo jatuh pada tanggal 2 Juni 1953.
d. Kabinet Ali Sastroamidjoyo I (31 Juli 1953 – 24 Juli 1955)
Kabinet ini terbentuk pada tanggal 31 Juli 1953 yang dipimpin oleh Mr. Ali Sastroamidjoyo dari unsur PNI sebagai Perdana Menteri. Walaupun banyak menghadapi kesulitan, kabinet Ali I ini berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tanggal 18-24 April 1955. Pada tanggal 24 Juli 1955 Kabinet Ali I jatuh disebabkan adanya persoalan dalam TNI-AD, yakni soal pimpinan TNIAD menolak pimpinan baru yang diangkat oleh Menteri Pertahanan tanpa menghiraukan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan TNI-AD.
Dengan sistem kabinet parlementer, kekuasaan pemerintahan tertinggi dipegang oleh Perdana Menteri. Perdana Menteri ini bersama para menteri (kabinet) bertanggungjawab kepada parlemen. Jadi apabila parlemen tidak menyetujui kebijakan pemerintah maka dapat menjatuhkannya. Pada waktu itu Parlemen terlalu sering menjatuhkan kabinet maka pemerintah tidak dapat menjalankan programnya. Persaingan ideologi juga tampak dalam tubuh konstituante. Konstituante hasil Pemilu I mulai bersidang pada tanggal 10 November 1956. Pada saat itu negara dalam keadaan kacau disebabkan oleh pergolakan di daerah. Anggota- anggota Konstituante juga seperti anggota- anggota DPR, yakni terdiri dari wakil- wakil dari puluhan partai. Mereka terbagi atas dua kelompok utama yakni kelompok Islam dan kelompok nasionalis/sosialis/non Islam. Antara dua kelompok tersebut ternyata tidak pernah tercapai kata sepakat mengenai isi Undang-Undang Dasar. Sidang Konstituante yang selalu diwarnai dengan perdebatan ini akhirnya mendorong presiden mengemukakan gagasan untuk kembali ke Undang-Undang Dasar 1945melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dengan demikian persaingan antara kelompok agama dan nasionalis yang berlangsung sampai awal tahun 1960-an mengakibatkan keadaan politik nasional tidak stabil. Hal tersebut sangat mengganggu jalannya pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah.
3. Pergolakan Sosial Politik
Pemilihan Umum I 1955 belum dapat membawa perubahan menuju kesejahteraan bagi rakyat Indonesia, misalnya belum ada tanda-tanda perbaikan ekonomi terutama di daerah-daerah. Hal ini menimbulkan protes baik secara langsung maupun tidak langsung oleh daerah terhadap pemerintah pusat. Protes tidak langsung pertama kali terjadi pada tahun 1956 yang dijadikan sebagai sasarannya adalah orang Cina terutama dianggap hanya mencari untung di bumi Indonesia. Sebagai penggerak dalam protes ini adalah Asaat (Mantan Menteri Dalam Negeri Kabinet Natsir dan Pejabat Presiden RI ketika Soekarno menjabat Presiden RIS) yang didukung oleh pengusaha-pengusaha pribumi. Dalam menghadapi protes ini akhirnya pemerintah menegaskan tekadnya untuk membantu usaha-usaha pribumi.
Protes yang lain juga dilakukan oleh daerah-daerah di luar Jawa dengan alasan pusat tidak memperhatikan daerah. Khususnya di Sulawesi Utara dan Sumatera Utara pemerintah dianggap membiarkan penyelundupan-penyelundupan yang dilindungi penguasa-penguasa daerah. Beberapa daerah di Sumatera dan Sulawesi merasa tidak puas dengan alokasi biaya pembangungan yang diterimanya dari pusat. Selain itu kelemahan pemerintah pusat dalam menjalankan kebijakan politik di daerah-daerah terbukti tampilnya perebutan kekuasaan di daerah oleh pihak militer. Menurut pandangan mereka pemerintah pusat tidak cakap dalam memerhatikan kepentingan daerah, tidak adil dalam pembagian pendapatan ekspor dan terlalu birokratis dalam menyelesaikan sesuatu urusan, bahkan untuk urusan yang mendesak. Kelemahan-kelemahan pusat ini nantinya akan berakibat munculnyapemberontakan di daerah-daerah. Pergolakan di daerah ini diawali dengan adanya gerakan pengambilalihan kekuasaan oleh Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Achmad Husein di daerah Sumatera Tengah dari Gubernur Ruslan Mulyohardjo pada tanggal 20 Desember 1956. Gerakan ini selanjutnya diikuti oleh terbentuknya Dewan Gajah, dan Dewan Manguni. Gerakan pengambilalihan kekuasaan ini selanjutnya pecah menjadi pemberontakan terbuka pada bulan Februari 1958 yang dikenal dengan pemberontakan “PRRI-Permesta.” Adapun secara singkat terjadinya pemberontakan-pemberontakan yang merupakan pergolakan sosial politik pasca pengakuan kedaulatan tersebut sebagai berikut.
a. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
Salah satu isi dari persetujuan KMB Pada tanggal 2 November 1949 adalah bahwa pembentukan Angkatan Perang RIS (APRIS) dengan TNI sebagai intinya. Ternyata pembentukan APRIS ini menimbulkan ketegangan-ketegangan dan dipertajam dengan pertentangan politik antara golongan “federalis” yang ingin tetap mempertahankan bentuk negara bagian dengan golongan “unitaris” yang menghendaki negara kesatuan. Pada tanggal 23 Januari 1950 di Bandung Kapten Raymond Westerling memimpin gerombolan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA). Gerombolan ini memberikan ultimatum kepada pemerintah RIS dan Negara Pasundan agar mereka diakui sebagai “Tentara Pasundan” dan menolak usaha-usaha untuk membubarkan negara boneka tersebut. Gerombolan APRA yang menyerang kota Bandung gersebut berjumlah kurang lebih 800 orang dan terdiri dari bekas KNIL. Dalam serangannya ke kota Bandung, tentara APRA juga melakukan perampokan-perampokan. Upaya pemerintah RIS untuk menumpas gerombolan APRA tersebut dengan mengirimkan bantuan kesatuan-kesatuan polisi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Akhirnya pada tanggal 24 Januari 1950 pasukan TNI berhasil menghancurkan gerombolan APRA sedangkan Westerling melarikan diri ke luar negeri dengan menumpang pesawat Catalina milik Angkatan Laut Belanda.
b. Pemberontakan Andi Azis
Pada tanggal 5 April 1950 di Makassar timbul pemberontakan yang dilakukan oleh kesatuan-kesatuan bekas KNIL di bawah pimpinan Kapten Andi Azis. Adapun berbagai tuntutan Andi Azis terhadap pemerintah RIS sebagai berikut.
1) Andi Azis menuntut agar pasukan-pasukan APRIS bekas KNIL saja yang bertanggung jawab atas keamanan di daerah NIT.
2) Andi Azis menentang dan menghalangi masuknya pasukan APRIS dari TNI yang sedang dikirim dari Jawa Tengah di bawah pimpinan Mayor Worang.
3) Andi Azis menyatakan bahwa Negara Indonesia Timur harus dipertahankan supaya tetap berdiri.
Untuk menumpas pemberontakan Andi Azis pemerintah RIS melakukan berbagai upaya, di antaranya adalah:
1) Setelah ultimatum kepada Andi Azis untuk menghadap ke Jakarta guna mempertanggungjawabkan perbuatannya tidak dipenuhi maka pemerintah mengirim pasukan untuk menumpas pemberontakan tersebut.
2) Pemerintah mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang dan terdiri dari berbagai kesatuan dari ketiga angkatan dan kepolisian. Selanjutnya APRIS segera bergerak dan menguasai kota Makassar dan sekitarnya. Pada bulan April 1950 Andi Azis menyerahkan diri akan tetapi pertempuran-pertempuran antara pasukan APRIS dan pasukan KNIL masih berlangsung pada bulan Mei dan Agustus 1950.
c. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemberontakan ini terjadi di Ambon pada tanggal 25 April 1950 yang dilakukan oleh orang-orang Indonesia bekas anggota KNIL (Koninklijk Nederlands Indisch Leger) yang pro Belanda. Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) dipimpin oleh Dr. Soumokil, bekas Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Untuk menumpas pemberontakan RMS, pemerintah semula mencoba menyelesaikan secara damai dengan mengirimkan suatu misi yang dipimpin oleh Dr. Leimena. Akan tetapi upaya ini tidak berhasil. Oleh karena itu pemerintah segera mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel AE. Kawilarang. Pada tanggal 25 September 1950 seluruh Ambon dan sekitarnya dapat dikuasai oleh pasukan pemerintah. Dalam pertempuran melawan pemberontak RMS ini gugurlah seorang pahlawan ketika memperebutkan benteng Nieuw Victoria, yakni Letnan Kolonel Slamet Riyadi. Tokoh-tokoh lain dari APRIS (TNI) yang gugur adalah Letnan Kolonel S. Sudiarso dan Mayor Abdullah. Setelah kota Ambon jatuh ke tangan pemerintah maka sisa- sisa pasukan RMS melarikan diri ke hutan-hutan dan untuk beberapa tahun lamanya melakukan pengacauan.
d. Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Pemberontakan Piagam Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
Pertentangan antara Pemerintah Pusat dan beberapa Daerah yang menjadi pangkal permasalahan adalah masalah otonomi dan perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah. Pertentangan ini semakin meruncing dan terbentuklah Dewan Banteng, Dewan Gajah, Dewan Manguni, dan pengambilalihan kekuasaan pemerintah setempat akhirnya pecah menjadi perang terbuka pada bulan Februari 1958, yang dikenal sebagai pemberontakan PRRI-Permesta. Pada tanggal 10 Februari 1958 Letnan Kolonel Ahmad Husein mengultimatum kepada pemerintah pusat agar dalam waktu 5 x 24 jam seluruh anggota Kabinet Juanda mengundurkan diri. Pemerintah mengambil sikap tegas dalam menghadapi ultimatum tersebut. Perwira-perwira yang duduk di dewan-dewan itu dipecat. Mereka itu adalah Letnan Kolonel Ahmad Husein (Ketua Dewan Banteng dari Padang, Sumatera Barat) Kolonel Zulkifli Lubis, Kolonel Simbolon, dan Kolonel Dahlan Djambek. Pada tanggal 15 Februari 1958 pemberontakan mencapai puncaknya ketika Achmad Husein memproklamirkan berdirinya “Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia” (PRRI) berikut pembentukan kabinetnya dan Syafruddin Prawira negara sebagai Perdana Menteri. Berdirinya PRRI ini selanjutnya mendapat sambutan di Indonesia bagian Timur yang merupakan gerakan separatis.
Pada tanggal 1 Maret 1957 Letnan kolonel H.N. Ventje Sumual, panglima TT VII Timur mengikrarkan Gerakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta). Gerakan ini menuntut dilaksanakannya Repelita dan pembagian pendapatan daerah secara adil, yakni daerah surplus mendapat 70 % dari hasil ekspor. Tokoh-tokoh lain yang mendukung Permesta ini antara lain Mayor Gerungan, Mayor Runturambi, dan Letnan Kolonel Saleh Lahade. Gerakan Permesta ini dapat menguasai daerah Sumatera Utara dan Sumatera Tengah. Gerakan ini juga mendapat bantuan dari seorang penerbang sewaan berkebangsaan Amerika bernama Allan Lawrence Pope. Untuk menumpas PRRI di Sumatera dan Permesta di Indonesia bagian timur ini pemerintah mengambil sikap tegas yakni dengan kekuatan senjata. Berbagai operasi yang dilaksanakan antara lain:
1) Operasi Tegas di bawah pimpinan Kolonel Kaharuddin Nasution untuk menguasai daerah Riau,
2) Operasi 17 Agustus di bawah pimpinan Kolonel Ahmad Yani untuk mengamankan daerah Sumatera Barat,
3) Operasi Sapta Marga di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Djatikusumo untuk mengamankan daerah Sumatera Utara, dan
4) Operasi Sadar di bawah pimpinan Letnan Kolonel Dr. Ibnu Sutowo untuk mengamankan daerah Sumatera Selatan.
Dengan berbagai operasi di atas akhirnya para pimpinan PRRI menyerah. Pada tanggal 29 Mei 1961 secara resmi Achmad Husein melaporkan diri beserta anak buahnya. Sedangkan untuk menumpas pemberontakan Permesta di Indonesia bagian Timur dilancarkan operasi gabungan, yakni Operasi Merdeka di bawah pimpinan Kolonel Rukminto Hendraningrat. Pada tanggal 18 Mei 1958 pesawat Allan Lawrence Pope ditembak jatuh di kota Ambon dan pada bulan Agustus 1958 gerakan Permesta dapat ditumpas. Adapun sisa-sisa gerakan ini masih ada sampai tahun 1961 namun atas seruan pemerintah untuk kembali ke NKRI mereka berangsur-angsur memenuhi himbauan pemerintah Indonesia. Berbagai pergolakan di daerah tersebut di atas sebagai dampak dari hubungan pemerintah pusat dan daerah yang kurang harmonis. Dengan demikian kehidupan politik nasional dan daerah sampai awal tahun1960-an tidak stabil

Sabtu, 27 Oktober 2012

0 Windows Movie Maker 6.0 | Support Windows 7

Share
Software Karaoke ISTILAB 2.3 Full (HOT)
Windows Movie Maker?? Saya yakin sobat blogger udah pada paham kan tentang software yang satu ini?? Windows Movie Maker biasanya digunakan untuk mengedit atau membuat sebuah video. Menurut saya Windows Movie Maker merupakan software editing video termudah untuk di pelajari. Dengan windows Movie Maker 6.0, sobat blogger dapat memberikan effects, transitions, titles/credits, audio track, timeline narration, and Auto Movie pada video sobat blogger.

Biasanya di waktu kita menginstal windows xp, Windows Movie Maker sudah ikut terinstal di dalamnya. Bagaimana dengan Windows 7?? Untuk Windows 7 ini, saya tidak tahu kenapa, fitur Windows Movie Maker ini di hilangkan. Terus bagaimana dong sob?? Nah, itulah mengapa saya share Windows Movie Maker 6.0 ini. Menurut sumber yang saya baca, dikatakan bahwa Windows Movie Maker 6.0 ini telah support dengan windows 7. Saya sendiri sih belum coba sob, soalnya windows 7 saya udah saya ganti sama Ubuntu, saya baru sempet coba di windows xp, dan berjalan dengan lancar.

Download Windows Movie Maker 6.0 Support Windows 7 ||

Jumat, 26 Oktober 2012

Sabtu, 13 Oktober 2012

0 OOPART Benda Penentang Waktu dan Zaman

Share
OOPART Benda Penentang Waktu dan Zaman
Ooparts adalah singkatan dari Out of Place Artifact, dengan kata lain artefak2 yang tidak sesuai dengan waktunya. Maksudnya benda2 artefak tersebut jika dibandingkan dengan sejarah dan catatan waktunya, seharusnya benda2 tersebut belum ada.
Namun pada kenyataannya terdapat banyak sekali benda2 Ooparts yang ditemukan dan belum bisa dijelaskan sampai sekarang.
Ooparts adalah istilah yang diciptakan oleh American zoologi dan cryptozoologist Ivan T. Sanderson untuk objek sejarah, arkeologi atau paleontologi yang ditemukan tidak sesuai pada tempat dan waktunya.
Artefak2 ini bertolak belakang dengan sejarah, waktu, dan teori evolusi. Karena keberadaannya yang tidak semestinya terdapat dizaman tersebut Ooparts sempat menjadi perdebatan diantara para sejarawan dan ilmuwan.
Ilmuwan dengan tegas yakin dengan hasil perhitungan mereka bahwa benda2 tersebut memang berasal dari zaman2 tersebut. Mereka yakin dengan perhitungan mereka tentang umur benda2 tersebut, walaupun pada masa tersebut tidak mungkin benda2 itu sudah bisa dibuat oleh manusia. Mereka percaya ooparts itu ada dan merupakan salah satu misteri dunia.
Disisi lain sejarawan yakin akan sejarah yang mereka pegang selama ini. Mereka tidak percaya Ooparts itu ada. Menurut mereka Ooparts hanyalah hoax. Kalaupun terbukti bukan hoax, mereka menganggap hanya sebuah salah penafsiran dari teknologi pada zaman tersebut.
Ooparts juga digunakan sebagai bukti dari teori2 peradaban kuno yang lebih modern. Ada yang pecaya bahwa sebenarnya dulu ada peradaban yang modern seperti kita (mungkin lebih) namun hilang begitu saja. Sebagai contoh Atlantis (yg masih diragukan), dsb.

Hieroglyph Mesir

Pastinya anda mengenal ukiran khas mesir ini. Hieroglyph adalah ukiran2 yang menggambarkan peradaban pada masa itu.

Nah yang aneh adalah gambar berbagai macam jenis kendaraan udara di hieroglyph ini. Ada yang menyerupai helikopter, pesawat, bahkan UFO (menurut mata saya). Bagaimana mungkin peradaban beribu tahun yang lalu bisa melihat dan mengetahui kendaraan2 udara sedangkan pertama kali manusia bisa terbang saja pada abad 16an oleh Wright bersaudara. Sangat aneh bukan??
Apakah pada saat itu mesir sudah mempunyai kendaraan2 udara namun kemudian menghilang seperti Atlantis??

Tengkorak Kristal

Model tengkorak yang sempurna ini terbuat dari kristal kuarsa, ada juga yang terbuat dari batu Amethyst…
Apa yang spesial dari tengkorak ini??? Biasa aja yah? secara dengan peralatan jaman sekarang, tengkorak kyk gini dibikinnya gampang…
Nah, masalahnya, Tengkorak2 kayak gini, ditemukannya tuh di peradaban maya, dan peradaban kuno2 yang menurut para ahli belum mengenal teknologi canggih… bagaimana mereka bisa membuat model tengkorak se-perfect itu??? bahkan sampai rongga2nya

Tengkorak ini ditemukan di peradaban Maya.Bahkan pengunjung wisata yang berkunjung akan sempat mengikuti ritual yang aneh namun menarik.Mereka akan di pandu oleh penjaga/cenayang di daerah tersebut.Tengkorak kristal tersebut akan di dekatkan di telinga pengunjung.Konon mereka akan mendengar suara angin mendesir dan bisikan lembut dari tenkorak tersebut,dan akan merasakan sebuah ketenagan dalam hati.Hmmmm…boleh di coba nih.

Batu baterai dari Baghdad

Ini dia teknologi dari zaman dahulu.Mungkinkah zaman dahulu sudah memakai baterai?.

Burung besi


Mungkinkah ini diciptakan ribuan tahun lalu?
Bola lampu pada Hieroglyph Mesir

Mungkinkah gambar ini ada hubungannya dengan bola lampu pada masa pertama ditemukan di bawah ini?

Mungkin ana tidak percaya tapi inilah “DUNIA”..
Sebuah Mesin dari Masa Lalu
Apakah anda percaya bahwa sebuah mesin atau roda gigi sudah ada pada zaman dahulu??in dia gambarnya


Misteri baru bundar dari Costa Rica
Batunya sih biasa namun masalahnya batu batu bundar ini sudah di ciptakan jauh sebelum ada alat pahat.Terus bagaimana cara mereka menciptakan sebuah mahakarya ini??
Baalbaek Stones
Batu batu Baalbaek ini super besar dan berat.Jadi bagaimana cara orang paada zaman dahulu mengangkat batu super “BIG” ini tanpa alat bantu bahkan sampai tingkat tertinggi.MUngkin pada zaman itu ada alat anti-gravitasi untuk membantu mereka ujar para ilmuwan.
Nah lihat ke-geometrisannya itu adalah sebuah bintang David.Indah bukan?
Sekian dulu bahasan ini ya…misteri OOPARTS akan di sambung di postingan saya selanjutnya .Thanks ^^

0 Prediksi Soal UN IPA SMP tahun 2011/2012 dan SMART BOOK FISIKA

Share



PAKET 1
Paket 2
Paket 3
Paket 4

No Coment UN Yes!!! I CaN!!! (y)

http://widayanto84.wordpress.com >> Information

0 Langkah Awal Edit Foto Prewedding

Share
Tutorial Photoshop
Arahkan Mouse ke Gambar Untuk Melihat Gambar Sebelum di Edit
Warna dan Cahaya adalah Element terpenting dari sebuah foto, Foto yang akan dikatakan baik merupakan foto yang memiliki komposisi warna juga cahaya yang tepat, pemahaman akan warna dan cahaya tidak hanya harus dimiliki oleh seorang Photographer akan tetapi, kita... sebagai pengolah gambar digital pun akan sangat baik bila memahami juga bagaimana mengkomposisikan warna dan cahaya kedalam foto yang akan kita edit.
Tone Warna Foto Prewedding
Postingan ini juga untuk menepati janji saya pada Artikel sebelumnya yang berjudul Manipulasi Foto dengan Photoshop, karna pada saat itu saya menjanjikan akan menuliskan sebuah artikel Tutorial Photoshop bagaimana cara edit foto Prewedding, dikarnakan kesibukan yang Saya Lakukan di Dunia Offline mamaksa Saya untuk terus menunda mempublish artikel ini.

Tahap Awal Edit Foto Prewedding


Hal pertama yang harus kita lakukan saat kita akan mengedit foto preweding adalah melihat dengan cermat foto yang akan kita edit terlebih dahulu, lalu menilai Bagaimana Komposisi Warna dari foto tersebut, seberapa besar level cahaya yang terdapat dalam foto prewedding tersebut, dan apa-apa saja yang harus kita koreksi dari foto prewedding tersebut.

Misalkan Foto yang akan kita Olah memiliki Komposisi yang Baik, maka Warna-warna harmonis dalam foto tersebut wajib kita pertahankan, dan apabila sebaliknya, komposisi warna dalam foto tersebut kita nilai tidak cukup baik, maka Koreksi Warna masuk ke dalam daftar kerja kita dalam mengolah Foto Prewedding.

foto dengan pencahayaan yang tepat , akan menjadi sebuah foto yang indah untuk dilihat. karna cahaya adalah salah satu element penting untuk menghasilkan foto yang baik. " lalu... bagaimana cara untuk menghasilkan foto dengan cahaya yang baik..." ini merupakan tugas dari seorang Photographer, dan tugas kita sebagai Photoshoper adalah mengkoreksi cahaya tersebut, dan dalam keadaan Foto tertentu seorang editing dituntut untuk dapat membuat cahaya virtual atau cahaya buatan, agar hasil akhir dari foto dapat terlihat lebih baik.

Foto Prewedding biasanya dilakukan di luar ruangan ( outdoor ) dengan background alam ataupun objek menarik lain nya yang mengisi frame dari kamera, terkadang saat kita memotret outdoor, ada objek mengganggu yang tidak kita inginkan dan objek mengganggu ini sudah terlanjur masuk kefoto prewedding kita, saya misalkan objek yang menggangu tersebut adalah sampah botol minuman yang tidak sengaja ikut terpotret, objek ini lah yang harus kita koreksi dan harus kita hilangkan, agar hasil akhir foto prewedding kita dapat terlihat sempurna.

Bersambung ke --> Tone Warna Foto Prewedding

0 Tutorial cara membuat efek tv 3d dengan photoshop

Share
artikel terdahulu photoshopid telah membahas tentang motor matic injeksi irit harga murah yang di dalamnya berisikan kelebihan serta keunggulan dari sepeda motor matic terbaru Yamaha mio j, dan masih berkaitan dengan sepeda motor, tutorial kali ini akan membahas bagaimana cara membuat efek 3D dengan photoshop. lebih tepatnya efek tv 3d yang membuat objek motor di dalam tv terlihat seperti keluar dari televise sama seperti  saat kita memakai kacamata 3d ketika menonton televise 3D. akan tetapi disini photoshopid.com mencoba membuatnya lebih uni yaitu dengan menggunakan televisi lama ( zaman dulu ) yang memiliki fitur 3D TV
Hasil akhir dari tutorial efek 3d photoshop ini akan tampak seperti gambar di atas, dan untuk kebutuhan source file gambar nya, photoshopid telah menguploadnya menjadi satu file arsip berbentuk (.zip). silahkan gunakan link dibawah ini untuk mendownload source file :

Source file efek 3D TV

Keterangan file arsip (.zip) :
  1. file gambar TV ( Braun_TV.jpg)
  2. file gambar Motor (tarifa-motorcross-009.jpg)

Cara Membuat Efek 3D dengan Photoshop


setelah file gambar yang dibutuhkan untuk mengolah foto terdownload dan di extrack di komputer  anda, maka kita akan melanjutkan ke tahap-tahap mengedit efek foto tiga dimensi.

tahap edit Efek 3D

Tahap 1

Buka aplikasi Adobe Photoshop, kemudian buka file gambar TV ( Braun_TV.jpg | selanjutnya akan saya sebut gambar TV ) ke dalam kanvas kerja, cara nya seperti biasa arahkan mouse ke menu bar : File – Open,  lalu cari lokasi penyimpanan file yang telah di download dan di extrack tadi

Tahap 2

sebelum melakukan seleksi area bagian kaca pada gambar TV, klik magic wand tool pada pallete toolbox lalu atur opsi tambahan dari tool seleksi magic wand, klik add to selection, kemudian untuk nilai tolerance biarkan default di 32
fungsi dari add to selction adalah : untuk menambahkan area seleksi secara otomatis saat kita memilih di luar area seleksi
Seleksi seluruh area kaca pada Gambar TV dengan menggunakan Magic Wand Tool, lakukan klik berulang di area yang belum terseleksi hingga seluruh area kaca Gambar TV terseleksi sepenuhnya.

Tahap 3

Periksa seluruh area seleksi  dengan melakukan zoom pada kanvas kerja, lalu perbaiki seluruh area seleksi yang dirasa kurang rapi. cara nya zoom kanvas kerja dengan menekan tombol pada keyboard [ctrl] + [+] lalu tekan spasi dan geser untuk memeriksa area seleksi. cara lain melakukan zoom in dan zoom out pada kanvas kerja photoshop adalah dengan menekan tombol [alt] pada keyboard lalu geser ke atas dan kebawah scrool pada mouse anda.
Bila terdapat seleksi yang kurang rapi, rapikan seleksi dengan memilih Polygonal Lasso Tool, atur pula opsi dari polygonal lasso tool sama seperti opsi pada magic wand tool di Tahap 2, dengan mengubah pengaturan seleksi ke add to selection.
Rapikan seleksi yang keluar dari area seleksi kaca tv dengan polygonal lasso tool, dengan menekan tombol [alt] pada keyboard tahan hingga anda melakukan klik pada kanvas kerja
Keterangan Gambar :
  • Bulatan warna Biru : adalah klik awal anda dalam merapikan seleksi
  • Bulatan warna Merah : Klik selanjutnya dalam merapikan seleksi
  • Bulatan warna Hijau : Klik akhir dalam merapikan seleksi dengan melakukan double klik ( 2X klik )

Lakukan berulang ke area lain yang belum rapi. Cara lain dalam melakukan seleksi adalah dengan menggunakan pen tool, bila ada di antara teman-teman photoshoper yang mengerti atau telah mahir menggunakan pen tool, silahkan mempergunakan tool tersebut, tool pada photoshop sengaja diciptakan untuk kenyaman user dalam mengolah gambar digital, jadi bila dalam melakukan seleksi user merasakan nyaman dengan salah satu tool, pergunakan dengan baik, yang terpenting tujuan akhir nya ialah gambar terseleksi dengan sempurna

Tahap 4

setelah area kaca pada gambar tv terseleksi dengan sempurna, klik kanan pada area seleksi lalu pilih feater, masukan nilai feather radius sebesar 1, lalu klik icon created new fill or adjustment layer pada pallete layer dan pilih solid color, pilih warna merah terang pada jendela solid color. lalu atur nilai opacity dari layer color fill 1 yang baru saja terbentuk menjadi 50%
pada tahap ini pemilihan solid color hanya untuk penanda seleksi  saja, tujuannya untuk mempermudah kita membayangkan area dari kaca televise saat melakukan proses pengolahan gambar

Tahap 5

masih di area pallete layer, Klik satu kali Layer Background, layer background akan berubah warna menjadi biru. kemudian buka file gambar Motor yang telah di Download. dengan cara yang sama seperti tahap 1 : File - Open - tarifa-motorcross-009.jpg kemudian pindahkan gambar motor ini ke kanvas kerja gambar tv caranya :
tekan [ctrl]+[a] pada keyboard dan setelah semua area gambar motor terseleksi
tekan [ctrl]+[c] untuk melakukan perintah copy keseluruhan area seleksi pada kanvas kerja gambar motor, kemudian
tekan [ctrl]+[w] untuk menutup tanpa menyimpan kanvas kerja gambar motor

kita akan dihadapkan kembali dengan kanvas kerja gambar tv, langkah selanjutnya ialah melanjutkan proses copy seleksi yang telah kita lakukan di kanvas kerja gambar motor dengan perintah paste, pada keyboard tekan [ctrl]+[v]. secara otomatis layer kedua akan terisi oleh Layer 1 ( gambar motor yang telah kita copy ) dan di atas layer 1, layer color fill 1 berwarna merah dengan opacity 50%

Pilih Layer 1 ( Gambar motor ) pada pallete layer kemudian tekan [ctrl]+[t] pada keyboard untuk melakuakn Free Transform, putar dan besarkan ukuran dari layer 1 hingga tampak seperti gambar di bawah ini :
patokan nya adalah kotak berwarna merah yang telah kita buat sebelumnya, pergunakan imajinasi anda, untuk membayangkan batas pembesaran yang dilakukan. bila sudah tekan [ Enter ]

Tahap 6

seleksi dengan teliti, bagian tangan hingga kepala nya saja pada layer 1 gambar motor dengan mempergunakan polygonal lasso tool, pergunakan fungsi zoom in dan zoom out untuk melihat detail bagian dari area yang akan kita seleksi, gambar di bawah ini akan menjelaskan area mana yang harus di seleksi.
catatan : lakukan klik pertama pada bagian dalam di area yang berwarna merah untuk kemudian di teruskan mengelilingi tangan hingga kepala dan bagian akhir seleksi juga di dalam area yang berwarna merah, ingat klik akhir seleksi dengan double klik ( 2X klik )
setelah area terseleksi dengan rapi, kemudian tekan [ctrl]+[j] untuk menduplikasi area yang terseleksi pada layer 1, dan pada pallete layer akan terbentuk satu layer baru yaitu layer 2, yang berisi hanya area yang telah kita seleksi yaitu bagian tangan dan kepala saja.

Tekan dan tahan tombol [ alt ] pada keyboard lalu klik layer mask thumbnail pada layer color fill 1, sambil menahan tombol [ alt ] dan klik kiri kemudian geser mouse bawah, letakkan layer mask thumbnail  tepat disamping gambar motor layer 1, maka disamping gambar motor akan terbentuk satu buah layer mask thumbnail yang sama seperti layer mask thumbnail layer color fill 1 dan layer 1 secara langsung termasking seperti layer color fill 1

Tahap 7

project edit foto 3D kita hampir selesai, lakukan hide layers pada layer color fill 1 dengan cara klik layer color fill 1 kemudian arahkan mouse ke Menu Bar : Layers – Hide Layers, maka area berwarna merah pada kanvas kerja akan menghilang,
catatan : hide dan unhide layer juga bias kita lakukan dengan melakuakan klik pada icon mata disamping layer
selanjutnya Klik Layer 1 kemudian tekan [ctrl]+[j] untuk menduplikasi layer 1, akan terbentuk satu layer baru yang bernama layer 1 copy di atas layer 1, pilih brush pada toolbox,tekan tombol [D] pada keyboard kemudian tombol [X] pada keyboard untuk merubah warna foreground menjadi warna putih, lalu klik layer thumbnail nya layer 1 copy. dan sapukan brush ke layer masking sehingga bagian debu dari gambar motor tampak keluar dari area maskingnya.

Tahap 8

Klik Layer Thumbnail pada layer 1 copy, ingat Layer Thumbnail bukan Layer Mask Thumbnail, dan untuk menghilangkan warna putih pada layer 1 copy kita akan mempergunakan background erase tool, perhatikan juga pengaturan dari opsi background erase agar nantinya warna putih dari layer 1 copy dapat ter-erase dengan baik.
sampling : once | limits : discontiguos | Tolerance : 68 | cetang Protect Foreground Color.
Tahan tombol [alt] dan klik tepat di area sample color ( lihat gambar dibawah ), box foreground akan berubah warna menjadi warna seperti warna sample yang telah kita pilih, selanjutnya klik area berwarna putih, jangan lepas klik kiri mouse anda sebelum area berwarna putih terhapus sempurna
Penggunaan background erase tool sebenarnya telah saya bahas pada artikel seleksi rambut, tapi disini Saya ulang kembali dikarnakan banyak user yang gagal mempraktekkan tutorial tersebut, akan tetapi tidak sedikit pula email yang masuk ke saya mengucapkan terimakasih karna telah berhasil mempraktekkan tutorial seleksi rambut tersebut, mungkin sebagian user yang gagal dalam mempraktekkan sepenuhnya kesalahan saya dalam menuliskan artikel yang sulit dipahami oleh pembaca. Saya terima dengan baik saran, kritik, pujian, bahkan cacian dari pembaca www.photoshopid.com tujuan nya tak lain untuk membuat photoshopid.com menjadi lebih baik lagi.

Tahap 9

beberapa langkah lagi project Efek 3D kita akan selesai, langkah selanjutnya setelah warna putih di-erase dengan menggunakan background erase tool, kita akan memunculkan pantulan sinar di gambar tv, tujuan nya agar hasil akhir dari foto menjadi terlihat lebih baik. caranya :
Klik Layer paling bawah pada Pallete Layer ( Layer Background ) dan tekan tombol [ctrl]+[j] pada keyboard untuk menduplikasi Layer background, kemudian kita juga akan meletakkan layer mask ke dalam layer background copy, layer mask yang sama seperti layer mask  ( layer 1 & Color Fill 1 ), caranya sama seperti yang kita lakukan pada Tahap 6.
Tekan dan Tahan Tombol [alt] kemudian Klik Layer Mask Thumbnail Layer 1 dan arahkan ke Layer Background Copy. setelah Layer mask thumbnail terbentuk pindahkan layer background Copy ke posisi di atas Layer 2. kemudian Blending dengan menggunakan Mode hard Light
( Mode Blending terdapat pada Pallete Layer Bagian Atas, disamping Opacity dan Fill )

Tahap 10

selanjutnya kita akan menyembunyikan bagian-bagian tertentu pada Layer background Copy, tujuan nya agar pantulan sinar kaca televise tampak lebih real dan efek 3D yang akan kita munculkan lebih terasa. pilih brush tool untuk menyembunyikan masking pada layer background copy, sebelumnya pastikan warna dari Foreground berwarna Hitam. lalu klik Layer mask Thumbnail ( Layer background Copy )
Catatan : untuk menyembunyikan masking gunakan warna Hitam #000000 dan untuk memunculkan Masking gunakan Warna Putih #FFFFFF
Sapukan Brush ( ingat warna Foreground harus berwarna hitam ) ke area yang tidak berwarna merah seperti gambar dibawah ini :
Klik ikin Create New Fill or Adjusment Layer ( sama seperti Tahap 4 ) lalu pilih Color balance, atur nilai-nilai dari Color Balance baik itu Highlight, midtones, dan Shadows nya seperti gambar dibawah ini :
Letakkan atau posisikan Layer Color Balance ini di posisi paling atas dari seluruh Layer, Klik Lalu tahan dan geser ke atas. sampai disini efek 3d photoshop kita telah selesai, untuk hasil akhir yang sempurna semua saya serahkan pada kreativitas dan imajinasi pembaca.

Download Versi PDF | Tutorial cara membuat efek 3D Photoshop

0 CARA MENCERAHKAN FOTO DAN MENCERAHKAN WAJAH

Share
Banyak saran serta kritik yang masuk ke admin@photoshopid.com, tak hanya itu terkadang Saya pun menerima ejekan dari pembaca photoshopid.com, terkait apa yang pernah di tulis, dan tatanan bahasa yang mungkin kurang dapat dimengerti oleh sebagian pembaca, Saya menyadari semua kekurangan yang Saya miliki, dan dengan adanya masukan, kritik, serta saran dari pembaca dapat menjadikan photoshopid.com weblog tutorial photoshop yang disukai Semakin ke "sini" semakin banyak yang Saya pelajari dan kedepannya dapat Saya perbaiki, termasuk dari pencari artikel photoshop itu sendiri ( kalau boleh saya meng-kotak-kan ) terbagi menjadi 2 ( dua ) kriteria : Pembaca Instant ( cari, baca, praktek, bisa ) Pembaca Detail ( tahu apa yang dimau, cari secara detail, membaca dengan teliti, dan membutuhkan bacaan yang lebih spesifik ) untuk merangkul kedua karakter pembaca ini, saya akan menuliskan artikel photoshop yang bisa dengan cepat di praktekkan ditambah spoiler yang berisi penjelasannya secara spesifik ( apabila dibutuhkan ) Artikel Photoshop Cara Memutihkan atau Mencerahkan Foto narsis di Facebook dengan meng-upload foto-foto kegiatan yang sedang kita lakukan, menjadi hal yang biasa dilakukan oleh remaja sekarang, makan, jalan atau kegiatan harian lain nya tak akan lupa untuk di upload ke situs jejaring sosial favorite mereka. photoshopid.com akan memberikan artikel photoshop sederhana untuk kebutuhan memperindah foto sebelum di upload ke situs social media, agar tampak lebih menarik. STEP 1 Sudah pasti kita membutuhkan Software pengolah gambar Digital favorite kita Adobe photoshop, dan di artikel ini Saya menggunakan Adobe Photoshop CS3, meski demikian artikel photoshop ini dapat juga diterapkan di versi yang lebih tinggi. Buka Foto yang akan kita edit dengan mengarahkan mouse ke Menu Bar : File - Open. Kemudian cari File yang akan kita Edit. STEP 2 Duplicate Layer Background dengan menekan Tombol [Ctrl] + [J] pada Keyboard. di pallete layer akan terbentuk sebuah Layer baru yang bernama Background Copy, kemudian Blending Layer Background Copy dengan Mode Screen STEP 3 di step 3 ini kita akan memfokuskan pada penajaman foto, serta kita akan menaikkan tingkat saturasi dari warna foto. Duplikat kembali Layer Backgroud Copy ( di Pallete Layer akan tercipta Layer Background copy 2 ) dan kembalikan Mode Blending nya ke Normal Mode. lalu arahkan ke Menu Bar dan Pilih : Image - Adjustment - Shadow/Highlight atur opsi dari Shadow/hairlight seperti tampak pada gambar. tingkat saturasi pada foto akan bertambah. kemudian Klik Pallete Channel ( secara Default Pallete Channel berada di Samping Pallete Layer ).Tekan dan Tahan Tombol [Ctrl] kemudian Klik Channel Red, maka Channel yang berwarna merah akan terseleksi. Kembali ke Pallete Layer. duplikat bagian yang terseleksi ( tekan [Ctrl] + [J] ). berikan Filter High Pass pada Layer yang baru saja terbentuk ( Layer 1 ). caranya pada menu bar pilih : Filter - Other - High Pass. masukan nilai radius 4.0 px. Blending Layer 1 dengan Mode Linear Light.Turunkan Opacity Layer tersebut sebesar 30%, dan Layer Background Copy 2 sebesar 20% Bingung dengan Pallete Layer, letak Opacity dan Letak Blending Mode silahkan baca : Mengenal Pallete Layers Pada Photoshop STEP 4 Artikel Photoshop Mencerahkan Foto dan Memutihkan Kulit wajah dengan Photoshop kita hampir selesai, di STEP 4 ini, kita akan memfokuskan pada warna kulit wajah, bagaimana caranya memutihkan kulit wajah untuk menyempurnakan hasil dari olah digital kita kali ini. di Pallete Layer pilih created new fill or adjustment layer dan pilih selective color, dan atur hanya opsi yang berwarna merah seperti gambar dibawah ini :SUMBER http://www.photoshopid.com

Pengikut

 

Selamat Datang Di NAUFAL BLOG

Selamat datang di Blog saya, semoga saja kalian bisa mendapatkan apa yang kalian butuhkan diblog saya ini. Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog saya,apabila berkenan silahkan berkomentar dan follow blog saya,mari kita saling berbagi ilmu tentang apa saja...

Sekilas tentang penulis

Nama saya NAUFAL ALWAN ADILAH,saya seorang Siswa SMP N 4 SIAK HULU .

Naufal